Simulasi
Hari minggu
kemarin tanggal 19 Mei fungsionaris KSR melaksanakan LARUT, LARUT kali ini
berbeda dengan LARUT-LARUT pada minggu sebelumnya karena pada LARUT kali ini
agendanya adalah “simulasi bencana”.
Disini seluruh anggota fungsionaris KSR berkumpul di Mako pada pukul
07.00 pagi. Sebelum simulasi dimulai, anggota fungsionaris angkatan IX diberi
pembekalan materi tentang “Dapur Umum” oleh mbak Yuni. Dalam simulasi bencana kali
ini dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan antara 8-9
anak, mereka akan melaksanakan simulasi sesuai pengarahan yang telah diberikan
oleh Mas Sananto sebelumnya.
Saat simulasi
bencana berlangsung, banyak anak anggota IX yang sedikit merasa kebingungan.
Mereka bingung karena saat simulasi becana waktu diklat dengan simulasi bencana
di minggu ini sedikit ada perbedaan. Namun, di tengah situasi yang membingungkan
itu terselip kejadian yang tak disangka atau yang tak diharkan terjadi saat
proses simulasi berlangsung. Seperti contoh pada kasus pananganan bencana,
disana petugas assesmen datang ketempat bencana, tugas mereka adalah mengecek
keadaan dan memeriksa korban, mereka
malah tidak melakukan pengecekan kepada korban, mereka beranggapan bahwa
pengecekan tugas itu adalah tugas dari tim PP, mereka memberi kartu triage
kepada para korban dengan tanpa adanya pengecekan, hal ini sebenarnya sangat
fatal jika terjadi dalam situasi bencana sungguhan, namun apa boleh
buat,,inikan hanya simulasi, akhirnya korban yang sebenarnya tidak meninggal
atau belum meninggal itu malah jadi meninggal karena tidak adanya penanganan. Kasus
ini terjadi pada mas Agung Prasetyo ( korban ), saat tim PP yang mendapatinya meninggal karena
adanya kartu triage yang menunjukkan warna hitam meraka(tim PP) bingung harus
melakukan apa, akhirnya mereka tinggalkan korban tersebut tanpa adanya evakuasi.
Lain lagi halnya dengan mbak Desy ( korban ), ia menjadi korban bencana yang
mengalami perdarahan, namun tim PP yang datang tidak melakukan penangan
terlebih dahulu pada perdarahannya malahan melakukan pengecekan pada korban,
seharusnya semua hal ini tidak akan terjadi jika anak-anak yang melakukan
simulasi tidak merasa gugup atau bingung. Namun mau bagai mana lagi…begitulah
adanya.
Dilain pos seperti pos Pra
Bencana dan Pasca bencana berjalan dengan cukup lancar, namun kendala yang
dihadapi di pos-pos ini adalah kurangnya pemahaman materi seperti sejarah
kepalangmerahan ataupun materi-materi lain yang telah diberikan sebelumnya. Di
akhir acara simuasi ada acara sarasehan atau sering-sering tentang simulasi
yang dilakukan tadi, sarasehan berlangsung cukup seru. Selesailah sudah acara
simulasi pada hari minggu itu. Semoga di simulasi berikutnya akan lebih baik
dan menyenangkan serta jangan lupa lebih kuasai materi ya…agar nggak bingung nantinya..hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar