Selasa, 21 Mei 2013

Larut 3 - simulasi


Simulasi

Hari minggu kemarin tanggal 19 Mei fungsionaris KSR melaksanakan LARUT, LARUT kali ini berbeda dengan LARUT-LARUT pada minggu sebelumnya karena pada LARUT kali ini agendanya adalah “simulasi bencana”.  Disini seluruh anggota fungsionaris KSR berkumpul di Mako pada pukul 07.00 pagi. Sebelum simulasi dimulai, anggota fungsionaris angkatan IX diberi pembekalan materi tentang “Dapur Umum” oleh mbak Yuni. Dalam simulasi bencana kali ini dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan antara 8-9 anak, mereka akan melaksanakan simulasi sesuai pengarahan yang telah diberikan oleh Mas Sananto sebelumnya.

Saat simulasi bencana berlangsung, banyak anak anggota IX yang sedikit merasa kebingungan. Mereka bingung karena saat simulasi becana waktu diklat dengan simulasi bencana di minggu ini sedikit ada perbedaan. Namun, di tengah situasi yang membingungkan itu terselip kejadian yang tak disangka atau yang tak diharkan terjadi saat proses simulasi berlangsung. Seperti contoh pada kasus pananganan bencana, disana petugas assesmen datang ketempat bencana, tugas mereka adalah mengecek keadaan dan  memeriksa korban, mereka malah tidak melakukan pengecekan kepada korban, mereka beranggapan bahwa pengecekan tugas itu adalah tugas dari tim PP, mereka memberi kartu triage kepada para korban dengan tanpa adanya pengecekan, hal ini sebenarnya sangat fatal jika terjadi dalam situasi bencana sungguhan, namun apa boleh buat,,inikan hanya simulasi, akhirnya korban yang sebenarnya tidak meninggal atau belum meninggal itu malah jadi meninggal karena tidak adanya penanganan. Kasus ini terjadi pada mas Agung Prasetyo ( korban ), saat  tim PP yang mendapatinya meninggal karena adanya kartu triage yang menunjukkan warna hitam meraka(tim PP) bingung harus melakukan apa, akhirnya mereka tinggalkan korban tersebut tanpa adanya evakuasi. Lain lagi halnya dengan mbak Desy ( korban ), ia menjadi korban bencana yang mengalami perdarahan, namun tim PP yang datang tidak melakukan penangan terlebih dahulu pada perdarahannya malahan melakukan pengecekan pada korban, seharusnya semua hal ini tidak akan terjadi jika anak-anak yang melakukan simulasi tidak merasa gugup atau bingung. Namun mau bagai mana lagi…begitulah adanya.

Dilain pos seperti pos Pra Bencana dan Pasca bencana berjalan dengan cukup lancar, namun kendala yang dihadapi di pos-pos ini adalah kurangnya pemahaman materi seperti sejarah kepalangmerahan ataupun materi-materi lain yang telah diberikan sebelumnya. Di akhir acara simuasi ada acara sarasehan atau sering-sering tentang simulasi yang dilakukan tadi, sarasehan berlangsung cukup seru. Selesailah sudah acara simulasi pada hari minggu itu. Semoga di simulasi berikutnya akan lebih baik dan menyenangkan serta jangan lupa lebih kuasai materi ya…agar nggak bingung nantinya..hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar